Sunday, December 27, 2015

Mie Lethek Mbah Mendes Ring Road


Jogja merupakan surganya kuliner, banyak aneka makanan dari daerah sekitar Jogja sendiri maupun luar kota bahkan luar pulau ada disini. Jogja yang dikenal sebagai kota pelajar pun kini juga dikenal dengan surganya wisata dan kuliner, banyak aneka kuliner dari warung kaki lima hinggan restaurant dan hotel berkembang di kota kecil ini. Jogja yang saat ini menjadi salah satu tujuan utama wisatawan membuat kota ini semakin ramai dan indah nikmati dengan keramahan masyarakatnya. Kini salah satunya muncul kuliner baru yaitu Mie Lethek Mbak Mendes, mie lethek ini berasal dari daerah batul yogyakarta.

Mie Lethek adalah sebuah Bakmi yang menyerupai bakmi lainnya, bahkan mungkin hampir sama dengan Bakmi Jawa Khas Bantul. Keunikan Mie Lethek adalah berasal dari bahan utamanya, yaitu Mie. Dalam bahasa Jawa, “Lethek” berarti kusam atau kotor. Satu hal yang dinilai pertama kali adalah penampakannya yang kusam atau kotor. Mengapa Mie yang kusam dijadikan bahan utama pembuatan menu ini? Mie Lethek bukan sembarang mie yang kusam saja. Dibalik kekusaman penampakan mie tersebut, anda dapat tau bagaimana mie ini dibuat.

Bahan dasar dari Mie ini adalah Gaplek atau Singkong yang sudah terlebh dahulu dihaluskan menjadi tepung. Dari bahan dasar ini, sudah bisa dimaklumi kalau warna tepung dan mie yang dihasilkan tidak akan secerah mie dari bahan dasar lain. Setelah menjadi tepung, proses pembuatan mie ini sangatlah unik dengan menggunakan tenaga sapi. Sebuah pabrik Mie Lethek yang ada di kawasan Bendo, Srandakan, Bantul menunjukkan bagaimana adonan mie diratakan oleh seekor sapi yang selalu berjalan memutari loyang raksasa. Walaupun demikian, kehigenisan mie ini sangat terjamin dan kesehatan mie ini juga tidak dapat diragukan. Bagaimana tidak? Mie ini diproduksi tanpa menggunakan pewarna, dan pengawet. Cara mengeringkan Mie ini sendiri langsung dengan sinar matahari, dan tidak menggunakan MSG sedikitpun. Setelah adonan sudah rata, maka proses pembuatan Mie Lethek yang siap untuk dimasak dilanjutkan seperti proses pembuatan mie pada umumnya.

Suasananya jawa banget, ditambah iringan tembang jawa dan keroncong membuat kita semakin lahap menikmati disini. Warung makan ini sudah buka dari sore, dan kalau malam tiba ramai sekali pengunjungnya. Warung mie lethek Mbah Mendes ini mengusung makanan sehat karena bebas MSG. Menunya tidak jauh-jauh dari kumpulan menu bakmi-bakmi jawa. Ada mie godhog (rebus), mie goreng dan nasi goreng. Tapi ada yang unik nih kawan, yang mungkin tidak ada di warung bakmi lain yaitu mie plecing. Apa itu mie plecing? Mie Plecing Sekilas mirip mie goreng biasa, tapi dari rasa ini unik lho! Plecing sendiri yang kita tahu adalah masakan khas Lombok yang menggunakan kangkung sebagai bahan dasar. Rasanya cenderung asam dari tomat dan terasi juga pedas. Kalau ini versi mienya. Toppingnya tidak memakai ayam, tapi tahu. Enak banget! Untuk mie goreng, rasa yang kuat adalah rasa bawang putih yang di tumis dengan telur. Seperti yang saya bilang, rasa khas mie letheknya muncul.

Selain makanan yang nikmat, di Mie Mbah Mendes juga disediakan minuman yang nikmat seperti Teh Poci, Wedang Uwuh, Secang, dll. Minuman ini menambah suasana pedesaan tempo dulu yang sangat nyaman, jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota. 







0 comments:

Post a Comment