Monday, December 14, 2015

Berantas DBD dengan Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia


Siapa sich yang tidak tau apa itu DBD? Bagi banyak orang DBD kini menjadi salah satu penyakit yang sangat ditakuti oleh banyak orang, karena tak jarang sesorang yang mengidap penyakit Demam Berdarah bisa meninggal karena keterlambatan dalam hal penanganan dan pengetahuan seputar penyakit ini.

Kini di Jogja didirikan sebuah pusat penelitian Eliminate Dengue, pusat penelitian yang meneliti lebih dalam tentang nyamuk Aedes Aegypti. Sebagai lembaga non profit dana dari penelitian ini disupport oleh yayasan milik Bill dan Melinda Gates, sedangkan di Indonesia EDP Yogya ini disuport oleh Yayasan Tahija, sebuah organisasi di Jakarta yang mendanai proyek ini sejak tahun 2013. Yayasan Tahija bersama-sama dengan Fakultas Kedokteran UGM berkomitmen untuk membasmi penyebaran Demam Berdarah Dengue di kawasan Yogyakarta.

EDP sedang melaksanakan penelitian di dua tempat di Kabupaten Sleman, yaitu Kronggahan dan Nogotirto. Kegiatan ini mendapat dukungan sebagian besar masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangbiakkan Wolbachia pada nyamuk setempat dimana harapannya akan mampu mengurangi penularan demam berdarah. Selain itu EDP juga terus memonitor perkembangan nyamuk di wilayah lain di Kabupaten Sleman dan Bantul. Monitoring ini bertujuan untuk menghitung populasi nyamuk di lokasi tersebut. Pihak EDP juga bermusyawarah dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat baik di tingkat kabupaten, kecamatan, desa maupun dusun untuk mendapat dukungan bilamana kedepannya, penelitian ini juga dilakukan di wilayah mereka.



Di Insektarium EDP ini, mereka mencoba membuat percobaan bagaimana cara membunuh virus DBD ini. Setelah percobaan yang cukup lama akhirnya mereka menemukan cara yaitu menyuntikan Wolbachia yang terdapat di lalat buah ke nyamuk Aedes Aegypti yang sudah membawa virus DBD. Virus DBD yang ada dalam nyamuk ketika disuntikkan ternyata memiliki efek virus DBD tidak berkembang dalam tubuh nyamuk bahkan dapat mati. Akhrinya EDP mencoba mengembangkan nyamuk Aedes Aegepti ber Wolbachia agar dilepaskan di alam bebas dan dapat berkembang biak. Nyamuk Aedes Aegypti biasa kawin dengan Nyamuk Ber Wolbachia otomatis keturunan yang dihasilkan pasti akan ber Wolbaqia, diharapkan nyamuk ber Wolbaqia ini dapat menekan perkembangan virus Demam Berdarah.


Dalam mengawinkan nyamuk mereka pun memiliki cara yaitu nyamuk dikumpulkan dalam 1 wadah dan dihitung per kotak sama, kotak ini akan diisi oleh nyamuk jantan dan betina. Disini say abaru tau bahwa nyamuk makanan utamanya adalah Gula bukan Darah. Kebanyakan masyarakat menganggap darah adalah makan nyamuk, sedangkan darah sendiri hanya nyamuk betina yang membutuhkan untuk bertelur. Setelah mereka diberi donor darah dengan cara tangan diletakkan diatas kotak yang diberi kassa diletakkan tangan pendonor untuk diambil darahnya oleh nyamuk. Setelah diberi donor darah 2 hari nyamuk akan diberi semacam kotak untuk tempat bertelur. Setelah bertelur dan dikeringkan telur dapat disimpan. 

Setelah telur dibutuhkan untuk ditetaskan akan dimasukkan dalam ember-ember berisi air bersih dan di letakkan pada suhu ruangan, karena ruangan yang terlalu panas dapat menyebabkan mempengaruhi perkembangan nyamuk sendiri. Setelah nyamuk dikembang biakkan akan diteliti lagi dan dipastikan smeua nyamuk ber-Wolbachia, ketika semua syarat sudah siap nyamuk akan dilepas dan siap berkembang di alam bebas. Harapan bagi Pusat Penelitian EDP yaitu mengurango populasi nyamuk pembawa virus Demam Berdarah Dengue.

Sebagai informasi bahwa Demam Berdarah sebenarnya bukan berasal dari Nyamuk Aedes Aegepti, sebenarnya nyamuk Aedes Aegepti ini hanya pembawa virus. Jadi penularannya adalah Manusia yang sudah terkena virus Demam Berdarah Dengue di gigit oleh Nyamuk Aedes Aegypti lalu nyamuk itu langsung menjadi pembawa Virus Aedes Aegypti. Setelah dia menjadi pembawa virus maka ketia nyamuk itu menggigit orang lain otomatis orang lain itu akan tertular Demam Berdarah Dengue.


Perkembangan, Pemberian Makan dan Telur Nyamuk

Untuk Penanggulangan secara masal yaitu 3M:
1. Menguras : Kenapa menguras karena nyamuk sengang dengan air bersih tetapi menggenang, dengan menguras maka telur dapat hilang dan air selalu bersih dan baru
2.  Menutup Tempat Penampungan Air : tempat penampungan air pastinya bersih, karena Nyamuk Aedes Aegypti senang denang air bersih maka sebaiknya ditutup agar tidak ada nyamuk yang masuk di dalam tempat penyimpanan air
3. Mengubur Barang Bekas : Mengubur sebenarnya hanya cara lain agar tidak terjadi genangan air, karena genangan air kecil saja di tutup botol atau sedotan dapat menjadi tempat nyamuk bertelur.
Selain itu cegak gigitan nyamuk dengan tidur menggunakan kelambu, membunuh jentik nyamuk, memasang kawat kasa, dll


Ayo mulai hidup bersih dan sehat. Lingkungan bersih, Keluarga Sehat!!

Proses pemililihan Nyamuk
Pemilihan Nyamuk dan Serangga

Tabel Pencatatan




0 comments:

Post a Comment